Skip to main content

Ketidak Jujuran di salah satu Store Fast Food di Jakarta

Ini ceritanya late post, baru sadar kl tulisan ini ternyata belom dipublish, hufftt. Baiklah, Halo penggemar (macam ada aja :p)

Wuaaaahh, udah lama skali saya ga ngeblog ya (yg ada ngeg*blok) ahahaha, belom ada inspirasi soalnya.
Malem itu, minggu, 21 desember 2014 gw punya pengalaman yang ga enak di salah satu store fast food terbesar di Indonesia. ceritanya adalah, waktu itu gw nganterin adek gw untuk menganiaya dompet gw di salah satu store fast food yang berada di daerah ciracas jakarta timur, storenya besar dan berdiri sendiri, ga digabung sama mall, pokoknya strategis banget deh, deket pula dari rumah gw, dan gw sama adek laki-laki gw emang langganan menganiaya dompet (gw) disitu. Biasanya dan sewajarnya ketika kita belanja makanan fast food yang harus dilakukan si kasir adalah menanyakan apa yang ingin kita pesan, lalu meng-input daftar pesanan kita ke sistem mereka, dan kita bisa liat berapa total belanjaan kita di mesin kasir yang pastinya adanya di depan kita. Malam ini gw merasa ada yang aneh sama ini kasir (padahal lumayan ganteng, badannya oke #salahfokus) karena yang dia lakukan setelah menanyakan pesanan gw bukannya input ke sistem untuk kalkulasi harga malah langsung tembak harga "50.000" tadinya gw percaya-percaya aja, tapi entah kenapa jiwa emak-emak gw tiba-tiba berontak dan berpikir kalo jangan-jangan gw ditipu nih sama ni kasir, karna gw memang ga liat dia ngutak ngatik mesin kasir sama skali, melainkan langsung bungkusi  pesenan gw trs minta bayarn gw dengan statement "uangnya 50 ribu rupiah, pas ya". Sempet terjadi pergulatan batin jg gw disini, karna pertama gw mikir "ga mungkin ah dia nipu" kedua, gw males ribut, tapi pas gw pikir-pikir lagi biasanya belanja di restoran fast food itu angkanya jarang banget bulet. Akhirnya gw tunggu sampe dia selesai bungkusin belanjaan gw, mungkin in the end baru dia kasih struknya, tapi ternyata TIDAK DIKASIH. Ywdh, dengan muka santai bagai di pantai, dan selow bagai di pulau, gw bilang sama si kasirnya "struknya mana mas??" trs dia bilang "sebentar ya kak" baru deh disitu gw liat dia ngutak ngatik mesin kasirnya, dan ENG ING EEEEEENNNGG, yang bikin gw TERKEJUT adalah ketika dia bilang "47.500 ya kak" gw langsung naik darah, naik pitam, naik kelas pas denger si 47.500 itu. Akhirnya dia kasih gw struk belanjaan gw plus kembalian gw Rp 2500. Sambil nerima kembalian gw senyum "menghina" kearah dia dan tak lupa sebagai manusia yang punya sopan santun gw mengucapkan terimakasih. Abis itu gw samperin adek yg dengan santainya nunggu di meja makan bukannya nemenin gw ngantri #sial sambil gw ceriatin kejadian tadi (ini masih di dalam restoran). Tadinya gw pikir yaudahlah ya, yang dosa dia ini, ga usahlah gw panjang-panjangin, tapu setelah ngelewatin tempat parkir, tiba-tiba ga tau kenapa gw kesel bgt tiap inget si Rp 50.000 gw yang hampir ilang tanpa jejak, akhirnya gw memutuskan untuk masuk lagi ke dalam storenya dan mengadukan ketidak adilan dan penipuam yamg hampir gw alami barusan ke supervisornya. Sampe di dalam restorannya kebetulan banget ada si supervisor dan gw mengadukan apa yang barusan gw alami tanpa harus membuat onar kaya istri yang mergokin suaminya selingkuh, gw berusaha untuk bicara sesopan dan seberwibawa mungkin. Si bapak supervisornya bilang nanti beliau akan tegur si kasir itu.

Sebenernya dan sejujurnya gw ga semata-mata mempermasalahkan 2500 gw yang hampir ditilep sama si kasir tidak jujur tadi, hanya saja kejujurannya yang saya sayangkan. Sebagai pelanggan setia fast food ini saya merasa sangat kecewa, yang saya pikirkan adalah bagus kalau ini pertama kali dia lakukan, jadi tidak banyak orang yang dirugikan. Tapi kalau ternyata hal ini sudah sering dilakukan, bayangkan betapa banyak orang yang dirugikan, terutama anak-anak sekolah. Coba bayangkan kalau satu orang dikadalin 2500, anggap satu hari dia melayani 20 orang, coba dikalikan 2500 x 20 = 50.000 itu sehari, coba dikali sebulan 1.500.000, sialkan??

Selain itu ini jg menurut gw udh masuk tindakan kriminal, penipuan, mau cuman 1 rupiah juga kalo ternyata memang tidak sesuai dengan yang seharusnya ya tetap saja itu namanya penipuan.

Kesimpulan yang bisa diambil dari cerita yang (semoga) penting ini adalah, pertama, jangan mau keluar toko tanpa struk belanjaan, mau sebesar apapun storenya, jangan terhanyut dengan sikap ramah si kasir kalau ternyata ujung-ujungnya ga ngasih struk belanjaan kita, MINTA!! itu hak kita kok, ga usah ngerasa ga enak.








Comments

Popular posts from this blog

People are Fake

Hmm, hari ini lagi pengen nulis karna ada sesuatu yang harus gw tumpahkan dan yang pasti gw bingung mau menumpahkan pada siapa dan bagaimana. Curhat? ah, ntr dibilang tukang ngeluh, update status fb, ig atau twitter? ntr dibilang ababil trs malah jadi omongan.  Gw merasa, hidup gw sebagai orang dewasa bener-bener baru mulai di usia gw yang hampir 30 tahun ini. Gw jadi banyak refleksi tentang siapa sih gw sebenernya dan bagaimana selama ini gw menjalani hidup. Bagaimana juga sifat-sifat sesungguhnya dari manusia yang ada disekitar gw.  Kenapa tulisan ini gw kasih judul " People are Fake "?? karena ternyata itulah yang gw pelajari selama 29 tahun gw hidup di dunia. Ada beberapa hal penting yang bisa gw bagikan dan gw rasa nantinya akan gw nasehatkan kepada anak-anak gw. Pertama, segala sesuatu akan jadi lebih mudah ketika lu punya "power", kenapa gw bilang gitu? karena itu lah yang sebenarnya terjadi. Dalam hidup gw, gw sudah menjalani banyak banget peng...

Hate

Entah kenapa sekarang saya merasa benci, benci kepada dia yang membuat saya jatuh cinta namun kemudian membiarkan saya pergi. Benci kepada diri saya sendiri yang harus jatuh cinta pada orang yang salah. Benci karna harus mengalami fase seperti ini. Benci karna membuat hati saya pedih. Benci terhadap kenangan manis yang lalu. Benci mengatakan kalau saya masih mencintainya. Benci mengakui kalau dialah orang yang saya cari selama ini. Benci dengan keadaan seperti ini. Benci kenapa semua ini harus terjadi. Benci karna saya mengijinkan ini terjadi. Benci karna saya tidak bisa mengendalikannya. Benci karena semakin saya coba mengendalikannya, semakin kembali saya teringat. Benci mengenangnya. Benci menyadari kenyataan bahwa dia tidak akan mengalami hal yang sedang saya rasakan sekarang. Benci mengingat bahwa dia milik orang lain. Benci menyadari betapa besar cintanya terhadap wanita itu. Benci mengakui saya cemburu terhadap sesuatu yang tidak pantas saya cemburui. Benci mengakui kalau saya ...

The Man

In this write, i want to say thankyou to the man who really accept me as well as i am. The man who made me fall in love again, the man who can coloring my life when it was really dark. I dare to write about you here coz i know you'll never know :p Sorry for being so coward to showing how much i love you and how much i thank god for having you. Thankyou for not leaving me when i made you really mad.. Thankyou for always be there for me.. Thankyou for healing me.. Thankyou for being my medicine.. Thankyou for always made me smile amd laugh.. Last one, thankyou for get into my life.. P.S : I Love You