Skip to main content

The Man

In this write, i want to say thankyou to the man who really accept me as well as i am. The man who made me fall in love again, the man who can coloring my life when it was really dark. I dare to write about you here coz i know you'll never know :p
Sorry for being so coward to showing how much i love you and how much i thank god for having you.

Thankyou for not leaving me when i made you really mad..

Thankyou for always be there for me..

Thankyou for healing me..

Thankyou for being my medicine..

Thankyou for always made me smile amd laugh..

Last one, thankyou for get into my life..




P.S : I Love You 

Comments

Popular posts from this blog

People are Fake

Hmm, hari ini lagi pengen nulis karna ada sesuatu yang harus gw tumpahkan dan yang pasti gw bingung mau menumpahkan pada siapa dan bagaimana. Curhat? ah, ntr dibilang tukang ngeluh, update status fb, ig atau twitter? ntr dibilang ababil trs malah jadi omongan.  Gw merasa, hidup gw sebagai orang dewasa bener-bener baru mulai di usia gw yang hampir 30 tahun ini. Gw jadi banyak refleksi tentang siapa sih gw sebenernya dan bagaimana selama ini gw menjalani hidup. Bagaimana juga sifat-sifat sesungguhnya dari manusia yang ada disekitar gw.  Kenapa tulisan ini gw kasih judul " People are Fake "?? karena ternyata itulah yang gw pelajari selama 29 tahun gw hidup di dunia. Ada beberapa hal penting yang bisa gw bagikan dan gw rasa nantinya akan gw nasehatkan kepada anak-anak gw. Pertama, segala sesuatu akan jadi lebih mudah ketika lu punya "power", kenapa gw bilang gitu? karena itu lah yang sebenarnya terjadi. Dalam hidup gw, gw sudah menjalani banyak banget peng...

Hate

Entah kenapa sekarang saya merasa benci, benci kepada dia yang membuat saya jatuh cinta namun kemudian membiarkan saya pergi. Benci kepada diri saya sendiri yang harus jatuh cinta pada orang yang salah. Benci karna harus mengalami fase seperti ini. Benci karna membuat hati saya pedih. Benci terhadap kenangan manis yang lalu. Benci mengatakan kalau saya masih mencintainya. Benci mengakui kalau dialah orang yang saya cari selama ini. Benci dengan keadaan seperti ini. Benci kenapa semua ini harus terjadi. Benci karna saya mengijinkan ini terjadi. Benci karna saya tidak bisa mengendalikannya. Benci karena semakin saya coba mengendalikannya, semakin kembali saya teringat. Benci mengenangnya. Benci menyadari kenyataan bahwa dia tidak akan mengalami hal yang sedang saya rasakan sekarang. Benci mengingat bahwa dia milik orang lain. Benci menyadari betapa besar cintanya terhadap wanita itu. Benci mengakui saya cemburu terhadap sesuatu yang tidak pantas saya cemburui. Benci mengakui kalau saya ...