Skip to main content

People are Fake

Hmm, hari ini lagi pengen nulis karna ada sesuatu yang harus gw tumpahkan dan yang pasti gw bingung mau menumpahkan pada siapa dan bagaimana. Curhat? ah, ntr dibilang tukang ngeluh, update status fb, ig atau twitter? ntr dibilang ababil trs malah jadi omongan. 


Gw merasa, hidup gw sebagai orang dewasa bener-bener baru mulai di usia gw yang hampir 30 tahun ini. Gw jadi banyak refleksi tentang siapa sih gw sebenernya dan bagaimana selama ini gw menjalani hidup. Bagaimana juga sifat-sifat sesungguhnya dari manusia yang ada disekitar gw. 


Kenapa tulisan ini gw kasih judul "People are Fake"?? karena ternyata itulah yang gw pelajari selama 29 tahun gw hidup di dunia. Ada beberapa hal penting yang bisa gw bagikan dan gw rasa nantinya akan gw nasehatkan kepada anak-anak gw. Pertama, segala sesuatu akan jadi lebih mudah ketika lu punya "power", kenapa gw bilang gitu? karena itu lah yang sebenarnya terjadi. Dalam hidup gw, gw sudah menjalani banyak banget pengalaman tentang itu, contoh kecil aja, ketika gw sekolah di SD, SMP, gw bukan apa-apa, gw culun, item, kurus, masuk golongan siswa yang bisa dibilang bodoh alias ga pinter, apa yang saat itu terjadi? gw ga punya banyak temen, terutama pas SMP, gw bener2 frustrasi karna ga ada yang mau temenan deket sama gw, tiap hari gw sendiri di sekolah, ke kantin sendiri, pulang sekolah sendiri, bahkan saat pelajaran pun ga ada yang mau sekelompok sama gw, tapi, gw akan mendadak punya teman ketika pelajaran bahasa inggris, karena gw les bahasa inggris, jadi bahasa inggris gw sedikit lebih baik dari teman2 gw yang lain, jadi gw merasa punya "power" saat pelajaran bahasa inggris, setelah itu?? hilaaaanngg. Tapi mungkin memang saat itu adalah fase dimana anak remaja pengennya eksis dan populer, sedangkan gw? mungkin mereka ga mau ketularan culun karena bergaul sama gw kali yaa.


Masuk ke masa SMA, saat itu gw punya teman, BANYAK, semua orang pengen jadi temen gw, kenapa? karena gw merasa, otak gw lumayan cerdas dibanding temen2 gw yang lain, disitulah "power" gw, maka kemudian tanpa gw dekati pun mereka mau berteman sama gw walaupun gw ga cantik, ga putih dan ga modis, tapi gw punya teman, dan gw bahagia, gw punya teman laki-laki dan perempuan yang selama SD sampe SMP which is 9 tahuuuunn ga pernah gw dapatkan sebelumnya.


Masuk ke masa kuliah, disinilah temen2 paling tulus yang pernah gw dapat, kl mau bilang gw cerdas, buanyaaak yg lebih cerdas, mau dibilang gw cantik, modis, populer, tentunya TIDAK, tapi gw beneran bisa dapet temen dari seluruh fakultas di kampus. Bahkan banyak temen gw yang bilang, temen gw tuh banyak banget, dimana2 ada, dan gw bersyukur banget untuk itu.


Masuk ke fase kerja. Naaah, disinilah gw bisa liat semua dengan lebih jelas. Awalnya gw adalah orang yang selalu positif thinking sama orang, selama gw lihat dia baik sama gw, artinya dia memang orang baik, tapi lama kelamaan gw akhirnya kenalan secara langsung sama yang namanya "pencitraan", gimana seseorang menjelma jadi sosok yang sangat baik di depan orang-orang, tapi saat yang sama dia diam-diam bisa sangat jahat dan kejam terhadap musuh-musuhnya. Di dunia kerja ini juga gw mulai kenalan sama temennya "pencitraan" yaitu "playing victim", dimana si A berpura-pura menjadi korban dari si B, yang padahal si B hanya sedang membela dirinya. Bahkan gw lihat dengan mata kepala sendiri gimana si A dengan sengaja ngomporin orang lain untuk melihat keburukan si B dan orang-orang kemudian mengiyakan karena sosok A punya citra seoarang malaikat tanpa cacat cela, lucu deh. Di dunia kerja juga gw lihat gimana orang-orang bisa memuji dirinya sendiri dan menjatuhkan orang lain karena mereka punya "Power", tapi sesunggunya dari situ gw belajar, belajar untuk mengamati orang-orang disekitar gw, belajar menerima kenyataan kalau orang-orang itu hanya pakai topeng untuk menutupi dirinya yang sebenarnya, topeng jadi orang yang tegas, topeng jadi orang yang keibuan, topeng jadi orang yang bijaksana, topeng rohani, macam-macam lah bentuknya, tujuannya juga bisa macam-macam, ada yang agar bisa diterima dalam lingkungannya, bisa dinilai baik atau agar dia bisa mencapai tujuannya. Dunia kerja itu kejam, sekaligus guru yang terbaik karna udah ngajarin gw banyak banget tentang hal-hal real yang sebelumnya cuma gw tonton di sinetron, ternyata memang ada di dunia nyata. Bahwa kecewa sampe keubun-ubun sama temen, sama bos, sama lingkungan, itu hal yang biasa, kalo lu ga biasa, ya biasain, biar jangan kalah sama kehidupan.

Kejadian-kejadian begitu yang kemudian membentuk pribadi gw yang saat ini. Gw sekarang jadi pribadi yang malas menyenangkan orang lain, karena mereka ga akan selalu lihat itu, percayalah. Gw juga sekarang jadi pribadi yang skeptis sama orang lain, jujur itu memang ganggu, karena akhirnya gw jadi males untuk "terlalu baik" sama orang yang baru gw kenal. Ketika lu baik banget sama orang, belum tentu ketika lu lagi butuh orang itu, dia bakal nolongin lu, PERCAYALAH!! (ga semua orang kaya gini sih, tapi kebanyakan begitu). Baik dan ramah sama orang boleh, tapi tetep ada porsinya, ada waktunya kita jadi tegas, ada waktunya kita santai, jangan kebablasan.


Hal yang paling penting lainnya adalah JANGAN BERGANTUNG sama orang lain. Ada kata-kata bijak yang bilang "Count on yourself, because even your own shadow leaves you in darkness" itu 100000000% BENER.


Makin kesini ternyata gw bersyukur sama masa lalu gw, masa lalu gw yang ga punya teman, masa lalu gw yang ditolak di lingkungan pergaulan ternyata secara gasadar ngebentuk pribadi gw untuk jadi orang yang mandiri, yang ga masalah pulang sendiri, yang ga masalah jalan kaki sendirian, yang ga masalah beli makan atau beli jajan sendiri. Gw kadang mikir, kalau dari dulu gw selalu punya temen, apa gw bisa tetep punya kepribadian yang kaya gini? 


Belajar dari setiap pengalaman yang kita dapet, itu kunci agar kita bisa bertahan hidup dan ga jadi gila sendiri. Belajarlah untuk ga menggantungkan kebahagiaan lu dan semangat lu sama siapapun, karena lu ga akan tau apa yang terjadi 5 menit kemudian.

Comments

  1. Halo kak, tulisannya encouraging dan juga , dan memang menurut sahabat gue yang belajar bidang komunikasi, setiap manusia punya 4 sisi, yaitu: Sisi Gelap, Sisi Terang, Sisi Abu-abu dan Sisi yang sama sekali tidak ditunjukkan ke siapapun kecuali dirinya.
    Jadi gw setuju People are fake based on their condition kok
    Everyone does~~ Semangat ya kak!
    Gw jg faking 1/2 hal ke org2 kantor wkwkwk
    Oh iya salam, itin:D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Th3 KePaR4tz

Selama masa perkuliahan gw dulu, gw udh beberapa kali ganti kelompok pertemanan, yaahh sekitar 2 atau 3 kali lah, hingga pada akhirnya waktu gw semester 6, gw menemukan soulmate friends gw dikampus. kita jadi nya bertiga, dan kami mendeklarasikan diri kami sebagai "Th3 KePaR4tz". ada cerita unik kenapa kami menamai diri kami the keparatz. Tapi sebelumnya disini gw bakal ceritain watak unik dua temen gw ini. Oiya sekedar info aja, mereka juga udh beberapa kali ganti kelompok pertemanan, yaah kalo katanya si bupati garut yang tengah tenar saat ini sih "nyari yang speknya cocok". Yak, gw bakal mulai dari temen gw yang paling unik dulu, namanya Rr.Vista Salonika Sianipar . Perempuan yang satu ini tuh uniiiiikk banget, uniknya itu, dia kalo udh ngomoong, sussaaaahh berentinya, terus speednya itu gw rasa 3-4 kali lebih cepet dari manusia normal, jadinya kalo dia ngomong para pendengar yang baru kenal dia harus FOKUS, kalo skip sedikit aja, ya udaahh, bye

Pengalaman Belanja di Berrylook

Haloo teman-temaaaann..di tulisan kali ini, aku mau sedikit berbagi pengalaman belanja online di Berrylook (ada yg pernah tau?) Jadi, saat itu gw lagi main-main instagram dan tiba2 munculah akun sponsored gitu, yaitu berrylook, gw rasa buat kalian yg suka main IG hampir dipastikan pernah liat iklan berrylook ini. Naaahh saat itu gw liat salah satu baju yang baguuuuss dan lucu banget, akhirnya gw tergoda untuk membeli baju itu. Gw klik lah di tulisan shop now, setelah gw klik, gw diarahkan ke website berrylook, setelah itu gw disuruh isi beberapa data. Cara pembayaran jg ada beberapa pilihan, yaitu transfer atau COD, lalu gw pilih lah yg COD, karna gw pikir andai web ini penipuan, gw juga ga rugi apa-apa.  Tuuuuhh, lucu kaaaann bajunyaa, dan harga diskonnya juga bikin tergiur kan. Tampilan websitenya juga terlihat profesional dan ga asal-asalan, jadi sangat amat meyakinkan, dengan baju-baju lucu yang mereka jual dan diskon-diskon yang bikin perempuan-perempuan sesak nap

Syukur, Bersyukur, Mensyukuri, Disyukuri

Haloow, tadi gw abis nonton film "The Exorcism of Emilly Rose" film yang emang udah lama gw cari-cari dan susah banget didapet, tapi setelah melalui perjuangan yang lumayan panjang akhirnya gw bisa juga menemukan link untuk film ini ahahahaa dan gw suka film ini, sebenernya gw emang suka sama film horor sih, cuman menurut gw film the exorcism of emilly rose ini beda dari film horor kebanyakan, bukan karna dia diangkat dari kisah nyata, tapi karna setelah nonton film ini pikiran gw terbuka dan itulah yang mau gw bagikan sama semua yang lagi sial dan terjebak di blog gw yang ga bermutu ini. Poin untuk gw dimulai di hampir akhir dari film ini, yaitu scene ketika acara pengusiran iblis dari badannya gagal dan dia tertidur, dalam tidurnya dia berasa ada yang manggil namanya dan dia ngikutin suara itu sampe di lapangan. Disitu dia bilang yang manggil namanya adalah Bunda Maria, dan emilly pun bertanya, kenapa dia harus menderita begitu, dan bunda maria bilang "kau bisa ikut